JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj,
mendorong tokoh-tokoh muda tampil dalam Pemilihan Umum tahun 2014
mendatang. Tanpa menyebut nama dan maksud pemberian dukungan, tokoh muda
diharapkan bisa jadi presiden pengganti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Yang tua-tua mengalah saja. Sudah banyak jasa yang diberikan ke
negara, sekarang beri kesempatan yang muda-muda tampil," kata Kiai Said
kepada wartawan selepas peresmian Pondok Pesantren Al-Tsaqafah di
Ciganjur, Jakarta Selatan, Ahad (27/7) malam.
Didesak mengenai kategori tokoh muda, apakah didasarkan pada batasan
usia atau pola fikir, Kiai Said enggan menjelaskan lebih rinci.
"Pokoknya yang muda-muda. Saya dukung yang muda tampil," tegasnya.
Peresmian Pesantren Al-Tsaqafah dihadiri oleh jajaran pengurus PBNU
dan sejumlah ulama se Jabodetabek. Hadir pula Ketua DPR RI Marzuki Alie,
Menteri Perumahan Rakyat Djan Farid, Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal
Helmy Faisal Zaini, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Wakil
Menteri Agama Nasarudin Umar, Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron,
pengusaha Oesman Sapta Odang, Ketua dan sejumlah tokoh nasional
lainnya.
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto sempat hadir
saat buka puasa, namun segera meninggalkan lokasi dengan alasan ada
aktifitas lain yang tidak bisa ditinggalkan. Juga hadir di acara
tersebut adalah Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly
Assidiqqie, dan pedangdut Rhoma Irama.
Terkait sejumlah tokoh yang hadir di peresmian pesantrennya, apakah
memenuhi kriteria sebagai calon presiden yang disampaikannya, Kiai Said
juga enggan menjelaskannya.
"Pak Hatta (Rajasa) bagus, Pak Prabowo (Subianto) juga bagus. Ayo,
siapa lagi? Tapi ingat, saya bilang mereka bagus, mereka berpeluang jadi
calon presiden, bukan berarti saya, bukan berarti PBNU mendukungnya. NU
bukan partai politik, NU tidak boleh dukung mendukung di politik,"
pungkas Kiai Said tegas.
Redaktur: Mukafi Niam
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah