PURWOREJO - Memasuki tahun akademik baru, Sekolah Tinggi Agama Islam
An-Nawawi (STAIAN) Berjan, Gebang, Purworejo, Jawa Tengah menggelar
Stadium General bertema “Membangun Nalar Epistimologi Hukum Ekonomi
Islam”, Sabtu (14/9) akhir pekan lalu di Auditorium STAIAN.
Didaulat sebagai narasumber pada Stadium General tersebut Rais Syuriah PBNU KH Ahmad Ishomudin serta Ketua PWNU Jawa Tengah H Abu Hapsin. Turut hadir Pengasuh Pondok Pesantren An-Nawawi KH Achmad Chalwani , Civitas Akademika STAIAN, sejumlah pengurus NU dan Badan Otonom NU setempat, organisasi mahasiswa, serta segenap mahasiswa baru STAIAN.
Abu Hapsin dalam paparannya menyampaikan, belakangan ini lambat laun gerakan islamisasi pengetahuan semakin banyak diikuti oleh kalangan akademisi. Sebagai contoh, munculnya ilmu psikologi Islam, ekonomi
Islam bahkan ilmu kedokteran Islam juga mulai dimunculkan.
“Namun, di antara semua itu yang kini paling menonjol adalah Ekonomi Islam. Namun gerakan ini akan menjadi rapuh apabila epistimologi maupun metodologinya tidak dipersiapkan dengan baik,” terangnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, tema yang diambil oleh perguruan tinggi fakultas syariah ini sangat tepat untuk melihat sejauh mana tradisi akademik terkait dengan kajian Islam yang ada di PTAI sekarang. ”Hal
ini menjadi penting untuk melatih berpikir metodologis,” tandasnya.
Dalam sambutannya KH Chalwani mengatakan STAIAN ini berdiri dalam rangka untuk melaksanakan amanat dari Ayahnya, KH Nawawi. Menurutnya, KH Nawawi ini juga yang turut membidani berdirinya
Perguruan Tinggi Islam yang ada di Purworejo.
“Ayah saya KH Nawawi, memiliki impian untuk mendirikan sekolah tinggi fakultas syariah. Hingga akhirnya hayatnya impian itu belum juga terwujud. Sebagai anaknya, saya merasa bahwa cita-cita bapak
tersebut sebagai wasiat. Alhamdulillah sekarang telah terwujud,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut juga dibagikan sumbangan uang operasional untuk Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama ( IPNU), Ikatan Pelajar Putri nahdlatul Ulama (IPPNU) Purworejo, serta Osis
MA An-Nawawi. (Lukman Hakim/Mahbib)
Didaulat sebagai narasumber pada Stadium General tersebut Rais Syuriah PBNU KH Ahmad Ishomudin serta Ketua PWNU Jawa Tengah H Abu Hapsin. Turut hadir Pengasuh Pondok Pesantren An-Nawawi KH Achmad Chalwani , Civitas Akademika STAIAN, sejumlah pengurus NU dan Badan Otonom NU setempat, organisasi mahasiswa, serta segenap mahasiswa baru STAIAN.
Abu Hapsin dalam paparannya menyampaikan, belakangan ini lambat laun gerakan islamisasi pengetahuan semakin banyak diikuti oleh kalangan akademisi. Sebagai contoh, munculnya ilmu psikologi Islam, ekonomi
Islam bahkan ilmu kedokteran Islam juga mulai dimunculkan.
“Namun, di antara semua itu yang kini paling menonjol adalah Ekonomi Islam. Namun gerakan ini akan menjadi rapuh apabila epistimologi maupun metodologinya tidak dipersiapkan dengan baik,” terangnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, tema yang diambil oleh perguruan tinggi fakultas syariah ini sangat tepat untuk melihat sejauh mana tradisi akademik terkait dengan kajian Islam yang ada di PTAI sekarang. ”Hal
ini menjadi penting untuk melatih berpikir metodologis,” tandasnya.
Dalam sambutannya KH Chalwani mengatakan STAIAN ini berdiri dalam rangka untuk melaksanakan amanat dari Ayahnya, KH Nawawi. Menurutnya, KH Nawawi ini juga yang turut membidani berdirinya
Perguruan Tinggi Islam yang ada di Purworejo.
“Ayah saya KH Nawawi, memiliki impian untuk mendirikan sekolah tinggi fakultas syariah. Hingga akhirnya hayatnya impian itu belum juga terwujud. Sebagai anaknya, saya merasa bahwa cita-cita bapak
tersebut sebagai wasiat. Alhamdulillah sekarang telah terwujud,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut juga dibagikan sumbangan uang operasional untuk Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama ( IPNU), Ikatan Pelajar Putri nahdlatul Ulama (IPPNU) Purworejo, serta Osis
MA An-Nawawi. (Lukman Hakim/Mahbib)
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah